TUGAS MAKALAH
E- COMMERCE
OLEH KELOMPOK VIII
LALU PRAMUKTI GAZALI (12101056)
JURUSAN
MENEJEMEN TEHNIK INFORMATIKA (MTI)
SKOLAH TINGGI
ILMU KOMPUTER INDONESIA
(STIKI)
INDONESIA DENPASAR
T.A 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang
disebut
dunia maya. Di dunia maya,setiap
individu memiliki hak dan
kemampuan untuk berinteraksi dengan
individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya.
Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah
berjalan di dunia maya yang menghubungkan
seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi
serta paling cepat tumbuh. Mobilitas
manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa
dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah
tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk
menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih
dikenal dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh
manusia di muka
bumi memiliki kesempatan dan
peluang yang
sama untuk
bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya. Oleh
karena itu, kami akan mencoba membahas apa dan bagaimana internet, e-business dan e-commerce tersebut.
1.2. Tujuan Penulisan
1. Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce;
2. Mengembangkan wawasan penulis;
3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dari Bina Sarana Informatika.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
E-Commerce
E-commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet
sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen
langsung (business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, persaingan
yang sebenarnya terletak pada bagaimana
sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi
dalam bisnis ini. Dengan aplikasi e-commerce, seharusnya hubungan antar
perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat, lebih intensif,
dan lebih
murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara
konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka
e-commerce bukanlah sekedar suatu
mekanisme penjualan barang atau jasa melalui
medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan
dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem e-commerce bukan merupakan
proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang
sejalan
dengan perkembangan perusahaan dan teknologi
Aplikasi e-commerce yang pertama kali dikembangkan adalah Electronic Funds Transfer (EFT) pada
awal tahun 1970. Penggunaan aplikasi tersebut dibatasi hanya pada
perusahaan-perusahaan besar dan lembaga keuangan. Aplikasi selanjutnya yang
berkembang adalah Electronic Data
Interchange (EDI), yaitu sebuah aplikasi transfer dokumen seperti invoice
dan purchase order secara elektronik. Pengguna dari aplikasi EDI lebih
banyak dibandingkan EFT, yakni meliputi manufaktur, retailer, dan service
provider. Perkembangan e-commerce semakin meluas sejak tahun
1990-an. Ketika itu, hampir semua perusahaan skala menengah maupun besar
memiliki website untuk menjual
produk/jasa mereka. AOL, eBay, VeriSign, dan Checkpoint adalah contoh-contoh
pengembangan aplikasi e-commerce pure online yang sukses. GE, IBM,
Intel, dan Schwab adalah contoh pengembangan aplikasi partial e-commerce
yang juga sukses. Namun, kesuksesan ini diikuti oleh kegagalan kebanyakan
aplikasi e-commerce pada tahun 1999 walaupun ketika itu Amazon.com juga
mulai bertumbuh pesat.
E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli
di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikan
sebagai suatu cara berbelanja
atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas internet di mana terdapat website
yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.
Faktor kunci sukses dalam e-commerce dalam sebuah perusahaan tidak hanya mengandalkan
kekuatan produk saja, tetapi dengan tim manajemen yang handal, pengiriman yang
tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik,
jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa
faktor lainnya antara lain :
1.
Menyediakan
harga kompetitif
2.
Menyediakan
jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah
3.
Menyediakan
informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas
4.
Menyediakan
banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon
5.
Memberikan
perhatian khusus seperti usulan pembelian
6.
Menyediakan
rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan
7.
Mempermudah
kegiatan perdagangan
2.2.1 Tujuan Aplikasi E-Commerce
1.
Agar orang yang ingin membeli
barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya
menggunakan web
browser
2.
Menjadikan portal e-commerce / e-shop
tidak sekedar portal
belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis
komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai
pusat informasi (release,
product review,
konsultasi, dll)
3.
Pengelolaan yang berorientasi
pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : responsif
(respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif dan komunikatif
4.
Informasi yang up to date,
komunikasi multi-arah yang dinamis
5.
Model pembayaran : kartu
kredit atau transfer.
2.2.3. Klasifikasi E-Commerce
Kita mengenal adanya pure
e-commerce dan partial e-commerce. Suatu e-commerce
dikategorikan pure atau partial berdasarkan pada tingkat digitasi
dari suatu produk yang diperdagangkan, proses, dan agen pengirimannya. Apabila
segala aspek dalam sistem e-commerce itu digital maka dapat
dikategorikan sebagai pure e-commerce. Selain itu, ciri lain dari pure
e-commerce adalah organisasi penyelenggara benar-benar organisasi online,
menggunakan model bisnis new-economy
organization, dan menjual produk atau jasanya hanya secara online.
Sedangkan, partial e-commerce dicirikan dengan penggabungan antara aspek
digital dan tradisional/fisik, penggunaan model bisnis click-and-mortar organization (penggabungan
antara offline dan online), serta melakukan kegiatan-kegiatan
bisnis utamanya di dunia nyata.
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang memiliki karakteristik berbeda-beda, antara lain:
1. Business
to Business (B2B)
B2B menyatakan bentuk jual-beli produk
atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara
elektronis. Dalam hal ini, baik pembeli
maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan bukan perorangan. Biasanya transaksi ini dilakukan karena
mereka telah saling mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut
dilakukan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan itu.
Keuntungan
yang didapatkan :
a.
Mempercepat transaksi antara penjual dan pembeli.
b.
Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak.
c.
Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah
geografis.
d.
Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual
dan pembeli.
Business to Business E-Commerce memiliki karakteristik:
a.
Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama.
Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
yang dikirimkan dapat disusun sesuai
dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b.
Pertukaran
data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
misalnya setiap hari, dengan format
data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain,
servis yang digunakan sudah tertentu.
Hal ini
memudahkan pertukaran data untuk dua
entiti yang menggunakan standar yang sama.
c.
Salah satu pelaku dapat melakukan
inisiatif untuk mengirimkan data, tidak
harus menunggu partnernya.
d.
Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Business E-Commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain:
EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD,
EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada format-
format lain yang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk
melakukan konversi dari satu format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang
dapat melakukan konversi seperti ini.
Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi
pengiriman data adalah menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya
dalam bentuk tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini
antara lain adalah XML/EDI group.. Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN (Value Added Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet,
atau dikenal dengan nama EDI over Internet.




2. Business
to Consumer (B2C)
B2C adalah bentuk jual-beli produk
yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara
elektronis. Perusahaan-perusahaan terkenal yang melayani B2C antara lain adalah
Dell (www.dell.com), Cisco (www.cisco.com), dan Amazon (www.amazon.com).
Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik
sebagai berikut:
- Terbuka untuk
umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
- Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalayak
ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis
diberikan dengan menggunakan basis web.
- Servis diberikan
berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
- Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang
minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi
server.
Business to Consumer eCommerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan
seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau menggunakan konsep “portal”.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan katalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan
servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan
window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan
shopping ini kapan saja
dan
darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh penggunaan
web site
untuk menjajakan produk dan servis
antara lain:
- Amazon http://www.amazon.com
Amazon
merupakan toko buku virtual yang menjual
buku melalui web sitenya.
- eBay http://www.ebay.com, merupakan tempat lelang on-line.
- NetMarket http://www.netmarket.com,
Yang
merupakan direct marketing dari Cendant (hasil
merge dari HFC, CUC International,
Forbes projects). NetMarket akan mampu
menjual 95% dari kebutuhan rumah
tangga sehari-hari.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya
sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut. Contoh portal
antara lain:
- Netscape Home <http://home.netscape.com>
- My Yahoo
3. Consumen
to consumen(C2C)
Model
perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen, yang dilakukan secara
elektronis. Situs seperti eBay (www.ebay.com) menyediakan sarana yang
memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang di antara mereka
sendiri. Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke
orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang
menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
a. Lelang C2C
Dalam lusinan
negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak.
Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com,
auctionanything.com; para pelanggan juga dapat menggunakan situs khusus seperti
buyit.com atau bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang melakukan
lelangnya sendiri seperti greatshop.com menyediakan piranti lunak untuk
menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.
b.
Iklan
Kecik
Orang menjual ke orang lainnya setiap hari melalui
iklan kecik (classified ad) di koran
dan majalah. Iklan kecik berbasis internet memiliki satu keunggulan besar daripada berbagai jenis
iklan kecik yang lebih tradisional. Iklan ini menawarkan pembaca nasional bukan
hanya lokal. Iklan kecik tersedia melalui penyedia layanan internet seperti
AOL, MSN, dll.
c.
Layanan
Personal
Banyak layanan personal (pengacara, tukang, pembuat
laporan pajak, penasehat investasi, layanan kencan) tersedia di internet.
Beberapa diantaranya tersedia dalam iklan kecik, tetapi lainnya dicantumkan
dalam situs web serta direktory khusus. Beberapa gratis dan ada juga yang
berbayar
4.
Comsumen to Business (C2B)
C2B
merupakan transaksi jual beli yang terjadi antara individu sebagai penjual
dengan sebuah perusahaan sebagai pembelinya. Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang
berbasiskan konsumen ke pebisnis (Consumer-to-business
atau C2B). contoh, Priceline.com
Dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas
suatu produk atau jasa tertentu dan pemasok bersaing untuk menyediakan produk
atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan
menyebutkan produk dan harga yang diinginkan dan priceline mencoba menemukan
pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
5.
Perdagangan
Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E(business to its employees)
7. Pemerintah
ke Warga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah
menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan
berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan (G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi
internet secara umum dan e-commerce
secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra
bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor
publik.
E-goverment menawarkan sejumlah manfaat potensial : E-goverment meningkatkan efisiensi dan
efektivitas fungsi pemerintah, termasuk pemberian layanan publik. E-goverment memungkinkan pemerintah
menjadi lebih transparan pada masyarakat
dan perusahaan dengan memberikan lebih banyak akses informasi pemerintah. E-goverment juga memberikan peluan bagi
masyarakat untuk memberikan umpan balik ke berbagai lembaga pemerintah serta
berpartisipasi dalam berbagai lembaga dan proses demokrasi.
E-goverment dapat dibagi menjadi tiga kategori :
a. Pemerintah
ke Warga (Goverment to Citizen). Lembaga pemerintah makin banyak yang menggunakan
internet untuk menyediakan layanan pada warga.
b. Pemerintah
ke Perusahaan (Goverment to Business). Pemerintah menggunakan internet untuk menjual dan
membeli dari perusahaan.
c. Pemerintah
ke Pemerintah (Goverment to Government). Meliputi e-commerce intrapemerintah (transaksi
antar pemerintah yang berbeda) serta berbagai layanan antar lembaga pemerintah
yang berbeda.
Transformasi dari pemberian layanan pemerintah
tradisional ke implementasi penuh layanan pemerintah online dapat menjadi proses yang memakan waktu. Terdapat enam tahap
dalam transformasi ke e-goverment :
tahap 1. publikasi penyebaran informasi; tahap 2. transaksi dua arah “secara
resmi”, dengan sebuah departemen dalam waktu yang sama; tahap 3. portal
multiguna; tahap 4. personalisasi portal; tahap 5. pengelompokkan layanan umum;
tahap 6. integrasi penuh dan transformasi badan.
8. Perdagangan
Mobile (mobile commerce—m-commerce)
Ketika e-commerce
dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon
selluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut
m-commerce.
2.2.4.
Standar Teknologi E-Commerce
Di samping berbagai
standar yang digunakan di internet, e-commerce
juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam
transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
1. Electronic Data Interchange (EDI)
Dibuat oleh
pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000
perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen
yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi
melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate website.
2. Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah
sebuah standar yang dibuat oleh Internet
Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan
lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan
yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open
Market, dan Oracle.
3. Open Trading Protocol (OTP)
OTP
dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan
proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan
pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh
beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun
Microsystems, dan British Telecom.
4. Open Profiling Standard (OPS)
Sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/.
OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan
masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS
adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan
untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
5. Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran
yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk
memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape
tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.
6. Secure Electronic Transaction (SET)
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di
simpan di server merchant. Standar
ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh
masyarakat perbankan. Ujicoba
pertama kali dari SET di e-commerce
dilakukan di Asia.
7. Truste
Adalah
sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan
public dalam e-commerce dengan cara
memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
2.2.5.
Keuntungan Dan Kerugian E-Commerce
1. Keuntungan e-commerce di antaranya:
- Revenue Stream
(aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa
ditemui di sistem transaksi tradisional.
- Dapat meningkatkan market
exposure (pangsa pasar).
- Menurunkan biaya operasional (operating cost).
- Melebarkan jangkauan (global reach).
- Meningkatkan customer
loyality.
- Meningkatkan supplier
management.
- Memperpendek waktu produksi.
- Meningkatkan value
chain (mata rantai pendapatan).
Jika dipandang
dari pelaku-pelaku dalam e-commerce,
keuntungannya yaitu:
a. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan
pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain
mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta
mengurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan kertas, seperti biaya pos
surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
b. Bagi Konsumen, efektif, aman secara fisik
dan flexible
c. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi
dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia
akademis, meningkatkan kualitas SDM
Selain itu dengan adanya teknologi internet, kelebihan
nilai bisnis ini antara lain:
a. Menghasilkan pendapatan baru melalui penjualan online.
a. Menghasilkan pendapatan baru melalui penjualan online.
b. Memperkecil
biaya melalui penjualan dan dukungan pelanggan secara online.
c. Menarik pelanggan baru melalui pemasaran dan iklan web dan penjualan secara online.
d. Membuat produk-produk baru agar segera bisa diakses melalui web.
c. Menarik pelanggan baru melalui pemasaran dan iklan web dan penjualan secara online.
d. Membuat produk-produk baru agar segera bisa diakses melalui web.
2. Kerugian e-commerce di antaranya:
a. Kehilangan
segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer
uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
b. Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c. Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d. Penggunaan
akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang
berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
e. Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
f.
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh
gangguan yang dilakukan dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang
tidak benar, kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan
sistem elektronik.
g. Meningkatkan INDIVIDUALISME,
pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatan
barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun.
h. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer
kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata
i.
Tidak MANUSIAWI, sering sekali
seseorang pergi ke toko & MALL tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya
akan barang/ jasa tertentu, akan tetapi bisa juga untuk refreshing, ketemu
teman dan keluarga dan sebagainya.
2.3. Contoh Aplikasi E-Commerce
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional
untuk kegiatan trading (perdagangan).
Beberapa aplikasi e-commerce, antara
lain:
Industri pariwisata dan biro perjalanan,
contoh: www.expedia.com,
internet
job market, contoh: www.monster.com,
real estate, contoh: www.ired.com,
perdagangan saham online,
contoh: www.etrade.com,
internet
banking, contoh: www.bii.co.id, lelang online, contoh: www.bekas.com,
online
publishing, contoh: www.kompas.com, virtual
universities atau e-university contoh: www.cityu.edu.hk,
online consulting, contoh: www.knowledgespace.com
, e-insurance, contoh: www.insurerate.com,
electronic stamp, contoh: www.estamp.com,
dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengembangan
aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan atau lembaga merupakan proses yang cukup
kompleks. Melibatkan beberapa organisasi atau situs dalam penanganan sekuriti
dan otorisasi. Popularitas e-business
di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini sesungguhnya ditunjang
oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantaranya
kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang
regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2) faktor
sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja,
deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan
tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan
perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus
hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information
overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.
Perangkat lunak
aplikasi e-commerce dalam dunia
bisnis dapat mendukung
pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu
produk dengan harga yang lebih murah.
Jenis antarmuka web
dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini
yang dapat dilakukan di jaringan
intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross
platform.
DAFTAR PUSTAKA
Membangun E-Business Di Era Modern, http://one.indoskripsi.com
diakses pada tanggal 30 Desember
2008 (Dragonet, 09.56)
Perdagangan Elektronik, http://zaps28.wordpress.com diakses
pada tanggal 30 Desember 2008 (Dragonet, 10.09)
Aplikasi
Internet untuk Bisnis, http://ting2-imut-pti.blogspot.com
diakses pada tanggal 30 Desember 2008 (Dragonet, 10.13)
Internet/Intranet,
E-Commerce Dan Standar-Standar Dalam E-Commerce, http://wilis.himatif.or.id
diakses pada tanggal 30 Desember 2008 (Dragonet, 10.20)
Sistem Informasi Manajemen, http://chinthaoktowanti.blogspot.com
diakses pada tanggal 30 Desember 2008 (Dragonet, 10.26)
What
is E-Commerce and E-Business ?, http://www.pengusaha-indonesia.com
diakses pada tanggal 30 Desember 2008 (Dragonet, 10.30)
EC Clasification, http://muhammad.ppkia.ac.id diakses
pada tanggal 30 Desember 2008 (Dragonet, 10.31)
Mengenal E-Commerce, http://csui05.net diakses pada tanggal 30
Desember 2008 (Dragonet, 10.33)
No comments:
Post a Comment